written by Michelle S
Di pagi hari yang cerah, aku dibangunkan oleh seorang lelaki yang merupakan pacarku. Well, dia adalah liam payne. Kalau kau sering menonton televisi mungkin kau mengenalinya. Dia tinggi, rambutnya sedikit keriting namun tetap lurus dan berwarna coklat, serta memiliki mata yang berwarna hazel. Satu kata yang cocok untuk mendeskripsikan dirinya adalah “sempurna”.
“please stay sleeping babe, you know you are beautiful at this condition. I want to upload this pic to my twitter, to let world know that I’m the luckiest boy ever who have a girlfriend like you, ms.payne.” ujarnya sambil membidik foto.Aku kaget karena ada suara orang. Aku seperti melihat kilat di ruanganku. Dan kilat kecil itu adalah flash light yang liam nyalakan untuk memfotoku. Harus kuakui ia “sweet” tapi aku benci ketika bangun tidur dengan muka jelek harus difoto. ia terkadang bagaikan paparazzi.“hey liam, what are you doing? Please stop, I’m ugly in the morning.”, protesku untuk menyudahinya mengambil foto wajahkuLiam langsung menutup mulutku dan menyanyikan satu bait lagunya “Natasha, you light up my world like nobody else, the way that you waking up gets me overwhelmed.”Inilah yang aku benci dari seorang Liam James Payne. Ia selalu membuatku “blushing” dan tersipu malu. Tapi hal inilah yang selalu aku inginkan ketika ia dalam konser tournya.“ah Liam, why you always do this to make me blushing?” Tanyaku sedikit penasaran.“because you are cute when you are blushing. I love you, future ms.payne” jawabnya sambil mencium keningku dan mengelus rambutku yang yanjang. Lagi-lagi membuat wajahku entah merah seperti apa. Hanya Liam lah yang bisa membuat muka ku merah tak karuh-karuhan.“liaaammm, stop do this. But I love you, my future husband.” Balasku pada Liam.“tasha, take a bath now. I want to take you somewhere. It’s a secret.”, sambil mengedipkan sebelah matannya. Ia memang suka membuat surprise. Dan aku selalu penasaran apa yang ia telah buatkan untukku. Sekarang aku menjadi perempuan paling beruntung di dunia.“okay, wait for me.” Jawabku.“okay, don’t forget to wear dress that I had given to you twice days ago.” Ucap Liam.Aku segera mandi dan menggunakan dress yang Liam berikan kepadaku. Dress pink soft bermotif bunga. Serta sunglasses, berhubung hari ini cahaya matahari sedang terik. Oh ya, aku juga membawa kaos dan celana pendek. Liam menyuruhku untuk membawa pakaian ganti. Aku penasaran ia ingin mengajakku kemana.“wow, you look great.” Puji Liam.“thanks Liam.” Jawabku sambil kulontarkan senyum.Kami langsung masuk ke dalam mobil. Mobil Lamborghini yang keren sekali. Bahkan menurutku, mobil ini melebihi keren. Tapi Liam tak kalah keren dengan mobilnya. Selama perjalanan, kami mendengarkan album one direction, bandnya sendiri.Kami sampai di sebuah tempat yang sangat menakjubkan. Ia membawaku ke pantai dan kau tahu? Disana tersedia sebuah tenda kecil, satu bungkus roti, satu botol selai dan madu, serta peralatan makan. Namun hanya tersedia 1 sendok disana. Kau pasti tau sendiri alasanya mengapa hanya terdapat satu sendok.Ya, Liam memilih piknik sebagai kencan kami. Aku sedang membuatkan ia roti dengan selai stroberi namun tiba-tiba saja seperti ada yang memata-matai kami. Yap, 4 pria sedang menuju ke arah kita berdua. Mereka adalah zayn, Louis, niall, dan harry.“lads, what are you doing here?” Tanya Liam kepada teman-temannya.“we want to join you, we are bored in the house.” Jawab Louis.“we are doing a triple date, you with natasha, Louis with harry, and zayn with me.” Tambah Niall.“oh niall, why are you so funny? Lol” ucapku pada Niall.“hey guys, you can do anything here, but please don’t disturb us. Can you?” pinta Liam.“okay daddy….” Jawab mereka berempat.Mereka berempat melakukan water sports. Sedangkan kami mengobrol dan tertawa. Aku akan sangat merindukan suasana ini.Tiba-tiba saja Liam memanggil niall. Ketika ia kembali kepadaku, ia membawa sebuah gitar. Untuk apa dia membawa gitar?Ia langsung memainkan gitar dan menyanyi lagu gotta be you. Walaupun permainan gitarnya tak sehandal eric Clapton, namun aku lebih memilih Liam melakukan ini setiap saat disbanding menonton konser Eric Clapton.“natasha, I love you because you love me just the way I am, not because im Liam Payne from One Direction. Please don’t leave me. I want to enjoy the rest of my life with you. Want you?” ucap Liam sambil mengelus pipiku yang membuat hatiku luluh.“Liam, don’t ask me. You already know that I always say yes.” Jawabku yang membuat wajahnya tersenyum lebar.Bibir hangatnya menyentuh tepat di bibirku. Ya, dia menciumku. Hari ini memang hari yang sangat indah dan tak terlupakan. Tiba-tiba saja the boys datang mengagetkan kami. Wajah kami pun merah layaknya kepiting rebus.“boys, I already told you. Don’t disturb our date, please?” pinta Liam kepada teman-temannya.Zayn, Niall, Louis, dan Harry pun pergi kembali. Kita berdua memutuskan untuk pergi ke sebuah tempat yang dirahasiakan Liam. Ini juga menghindari gangguan the boys. Sebelum pergi, aku mengganti pakaianku terlebih dahulu karena bajuku sedikit kotor oleh pasir di pantai.Selesai berganti pakaian, aku dan Liam berpamitan kepada the boys. Kami segera pergi. Liam membawaku ke tempat yang familiar denganku namun aku tak pernah mengunjunginya karena aku terlalu takut akan ketinggian.“so, we are in London eye. Don’t scared of heights, im beside you.” Ujarnya menguatkanku sambil merangkul aku.“but, Liam…. Why you must take me here?” tanyaku.“don’t worry natasha, u’ll be alright. C’mon girl!” ucap Liam menguatkanku.Sesampainya di atas, aku memeluk Liam sambil menutup mataku. Badanku menjadi sangat dingin.“Liam im scared!!!”kataku sedikit marah kepada Liam.“I told you, don’t be scared. Now open your eyes and see how beautiful London. U won’t get scared again and you can enjoy the night. It will be fine.” Ujarnya.Aku membuka mataku dengan perlahan. Liam memandangi mataku yang berair. Ia mengusap air mataku dan berkata : “im sorry to make you cry, but you must see this. Isn’t its beautiful?”“Liam, don’t say sorry. I enjoy this but im still a little bit afraid of this. Thankyou for the beautiful view. Without you, I never see this. I love you Liam.” Ucapku.“natasha, now you already seen the beautiful sight of London. But you more beautiful than London. Uhm I forgot something.” Puji Liam untukku.Ia mengambil sesuatu di sakunya. Dan menghadapkannya kepadaku.“take this if you want to marry me, natasha.” Kata Liam kepadakku sambil memberikan sebuah cincin yang sangat indah.Kau bisa bayangkan gimana reaksiku saat ini. Ia tiba-tiba saja melamarku.“sorry liam, I really regrets if I don’t take this ring. It means, of course I will take this.” Jawabku.Tiba-tiba saja the boys datang menggunakan tuxedo dan menyanyi lagu “marry you” yang dinyanyikan oleh Bruno mars.Ini adalah hari terindah yang pernah kujalani sepanjang hidupku.
No comments:
Post a Comment