ZLS! created by J! Well, this is my first proper fanfic! and THANKS FOR INSPIRING ME MY FRIEND N! ;)
Aku
Paige Starlet, wanita berdarah campuran yang biasa dipanggil Paige. Aku tinggal
di Milsons Point, salah satu suburb yang cukup elite di Sydney, Australia. Aku
adalah seorang wanita yang cukup tomboy, banyak pria kaya di sekolah ku yang
jatuh hati kepadaku, tapi tidak ada satu pun ajakan mereka yang kuterima.
Mungkin mereka mengira aku itu lesbian, sebenarnya aku hanya menunggu kehadiran
seorang pria yang pantas untuk mendampingi hidupku.
Aku
selalu memiliki cita-cita sekolah di London. Aku tidak tau kenapa bisa sangat tergila-gila
dengan kota itu. Karena keadaan ekonomi keluargaku yang cukup baik, maka mereka
sanggup menyekolahkanku di kota dengan menara jam terkenal itu.
August,8th 2020, aku tamat SMA dan berangkat ke
London. Aku berpamitan dengan keluargaku, walaupun agak sedih untuk
meninggalkan mereka, apa boleh buat? Itulah cita-cita ku, apa yang kuinginkan
sejak kecil.
Setelah lebih dari setengah hari di pesawat dan transit,
akupun tiba di London. Akupun melihat ada keramaian di tengah airport. “Apa
yang terjadi yaa?” pikirku dalam hati. Aku pun melangkah mendekati keramaian
itu, aku melihat ada sekumpulan 5 orang pria. Ada yang berambut ikal dengan
mata indah, yang tampak lucu dengan suspenders nya, yang berambut blonde dengan
mata bagaikan laut, yang berambut jabrik dengan tanda lahir di leher nya, serta
seorang lainya dengan kulit coklat berambut hitam dan tampak misterius.
“Siapakah yang tampak misterius dengan varsity jacket ku, pandangan mata nya
sangatlah dalam!” pikirku dalam hati. Kami sempat mengalami “eye contact”.
Well, aku orang yang mudah penasaran dan selalu berjuang
untuk semua yang kunginkan. Setelah sampai flat kecil yang sudah aku sewa dari
jauh hari, aku pun bergegas mengeluarkan laptop ku dan men-googling One
Direction. Well, aku penasaran kepada mereka, aku tau karena semua orang yang
mengerumuni merek terus berteriak “OMG, ONE DIRECTION!!!” Sebenarnya nama itu
sudah tidak asing bagiku karena aku tahu mereka adalah salah satu boyband
British yang terkenal hingga di Australia, bahkan mereka sempat beberapa kali
mengunjungi kota yang terkenal Opera House nya. Tapi sejujurnya aku tidak tahu
nama mereka masing-masing dan tidak pernah peduli karena aku seorang yang
sangat tomboy, tentu aku kurang peduli dengan penyanyi ataupun artis yang
terkenal zaman ini.
Tapi aku tidak tahu mengapa hari ini aku sangat penasaran
dengan seorang personil mereka yang tampak misterius tapi ramah.
Setelah men-googling akhirnya aku dapat mengetahui siapa
pria iu sebenernya, dia adalah Zayn Malik, pria kelahiran tahun 1993 dengan
nama asli Zain Javadd Malik.
“Paige, apakah kau gila? Jatuh cinta kepada seorang yang
tidak kau kenal dan tidak mungkin kau
dapatkan?? AHH, tidak boleh Paige!!” gumamku dalam hati. Daripada aku stress
memikirkanya, aku pun memutuskan untuk tidur karena besok pagi nya aku harus ke
University dan memulai hari pertamaku bersekolah di London.
Hari pertama kulliah ku pun berjalan dengan baik. Aku pun
bergegas menuju flat ku dan beristirahat. “AHH, tidak! Kenapa tiba-tiba aku
mengingat pandangan pria misterius yang sekarang telah kuketahui namanya itu
lagi ya?” pikirku dalam hati. Well, aku pun tertidur, setelah bangun aku juga
masih mengingat tatapan mata Zayn Malik itu. Daripada aku stress, aku
memutuskan untuk mengunjungi salah satu Pub terkenal di London.
Aku pun memesan sebotol Corona dan mulai meminumnya. Well,
aku kaget mendengar seorang pria yang berteriak-teriak seperti orang gila di
atas meja dan menuang Champagne nya kemana-mana. Betapa kaget nya aku setelah
menyadari orang yang sedang berdiri di atas meja itu Zayn Malik! Ya, tidak
salah lagi! Dialah Zayn Malik yang pandangan mata nya tidak bisa kulupakan
dalam 2 hari ini. Okay, aku berusaha untuk tidak melihatnya dan menikmati
Corona yang kupesan. Bengong sambil meminum Corona yang kupesan membuatku tidak
sadar Zayn Malik sedang berdiri sebelah ku memesan minum. “I WANT MORE! YEAHH,
YOLO!” teriaknya. Aku hanya berpikir seberapa mabuk nya dia hingga dia berteriak
seperti itu. Bartender yang tampak tersenyum itu pun memberikan minum tambahan untuk
nya, dia pun mengeluarkan dompetnya dan membayar minumnya. Setelah selesai
meminum Corona ku aku pun berniat untuk pulang, tentu saja aku tidak mabuk
karena sudah biasa minum. Karena kondisi Pub yang gelap mungkin tidak ada yang
sadar ada sebuah iPhone hitam yang berada di atas meja bar. Aku pun mengambil
nya dan berencana untuk mengembalikanya kepada pemiliknya.
Setelah sampai di rumah aku pun berencana membuka iPhone itu
dan mencari tau nomor teman pemiliknya sehingga dapat kukembalikan kepada pemiliknya
yang benar. Untung saja iPhone itu tidak diberi password, maka aku dapat
mengetahui siapa pemilik iPhone tersebut. Aku langsung membuka menu Settings,
General, About. Betapa kaget nya setelah aku membaca name nya “Zayn’s iPhone”.
Aku bingung apa yang harus aku lakukan, aku memutuskan untuk tidur.
Esok pagi nya, Thanks God hari ini tidak ada jadwal kuliah.
Aku pun memilih random personil yang kutelpon. Aku pun memutuskan untuk
menelpon Louis.
On The Phone
L : Hey Zayn! What’s up?
P : Uhh, sorry I am not Zayn,
I found this phone last night at the Pub, I think your
friend left it on the table!
L : Ohh really? Zayns being
so careless
P : Well, where I can give
the phone back?
L : Wait, I’m gonna tell Zayn
and call you later.
P : Okay then, Bye
L : Bye
Akhirnya Louis mematikan telpon nya. Hari ini adalah hari
yang indah untuk bersantai. Aku memutuskan untuk bersantai di sofa sambil
menonton TV. Aku mendengarkan ponsel ku yang berbunyi, aku pun segera
mengangkatnya. “Hey” suara seorang pria yang tidak kukenali di telpon.
On The Phone
P : Yeah?
Z : I’m Zayn, thanks for
taking my phone from the table at pub, If you didn’t take it, I couldn’t
imagine how to get my phone back. Honestly, my phone is so important for me.
P : Uhmm, its okay! So, how
we can meet up? so I can give your phone back.
Z : How about I’m going to
your place?
P : Sure
Z : Your addy, please!
Setelah
memberikan alamatku, aku pun menutup telpon nya dan melanjutkan kegiatanku
yaitu menonton TV. Setelah sekitar 15 menit, bell flat ku pun berbunyi. Aku
melihat sesosok pria berdiri di depan pintu flat ku. “Come in?” sapaku dengan
ramah. Zayn Malik pun dengan sopan masuk ke dalam flat ku. “Wait, I’m gonna
take your phone!” “Don’t need to rush!” balasnya. Aku pun mengabaikan kata-kata
nya dan bergegas mengambil iPhone nya yang tertinggal. “Here’s your phone,
wanna drink something?” Tanyaku setelah memberikan ponsel nya kembali. “Thanks
and no, thank you”sahutnya dengan ramah. Kami sempat terdiam sesaat. “So, do you
live here alone?” tanyanya memulai pembicaraan. “Yeah, just moved to London a
few days ago, I’m just staying here for a couple years maybe. I don’t know. I’m
an Australian, I actually live in Sydney!” balasku. “Woww, Sydney? Nice city
yea! I love being there!” “Yeah, btw, Darling
Harbour is my favorite place!”
Setelah
berbincang-bincang selama kurang lebih, Zayn pun memutuskan untuk pulang, kami
sempat bertukar nomor hp sebelum berpisah.
Zayn’s POV
“This
girl has a unique personality, I love the way she talks to me!” Aku memutuskan
untuk berkunjung ke flat Louis untuk bersantai bersama. “Hey there!!” sapa
Louis dengan nada ceria. Well, seperti biasa, Lou adalah seorang yang selalu
bahagia. “Hey, Lou, I need you 1D’s Love Doctor!” “You need me?” “Yeahh, I
think!” “What’s the problem?” “Well, you know that girl right? The one who I
was talking about!” “The girl that you met at Heathrow?” “Yeahh, I remember!”
“Nahh, that girl is called Paige, the one who found my phone at the pub last
night! ” “Uuuuu, someone is in love!” “Shut up, Lou! But I think you weren’t
wrong!” “You should ask her out!!” “Okay, one day I will!” “You will? No, You
have to! She’s gorgeous, btw” “Yeah, I know! Thanks for your advice Love
Doctahh from Doncastaa” Well, memghabiskan waktu bersama Lou sangat
menyenangkan karena dia adalah seorang yang lucu dan dapat menghibur semua
orang.
Paige’s POV
“Malik, I might have fallen deeper into you! Honestly, I
love your personality, But NOO Paige, you can’t have him, Who do you think you
are, Paige? he’s famous, he could date anyone he wants, me? I am just a student
who’s living in the UK, I live in another country!” Setelah hari itu kami
sering berhubungan melalui sms dan telpon.
2 Weeks Later….
“Beep Beep!” iPhone ku bergetar, ternyata ada sebuah sms
masuk, aku pun langsung membaca nya.
From : Zayn
Dinner? Tonight at 7 pm, I’ll
pick you up.. xx
To : Zayn
I would love it. Sure.. J
From : Zayn
Okay, be ready at 6:30 okay?
Can’t wait to see you! xx
To : Zayn
Okay, can’t wait to see you too!
“HE ASKED ME OUT!!” teriakku!
Well, tidak ada yang peduli aku berteriak sekencang apapun karena aku hanya
tinggal sendiri. Aku pun bergegas mandi dan bersiap-siap, walaupun sekarang
baru jam 5 lewat. Setelah selesai mandi, aku pun bergegas mengambil mini dress
ungu ku yang simple dan vans shoes bewarna ungu juga, pakaian yang cukup
matching bukan? Pukul 6:15 aku telah siap untuk pergi bersama Zayn. Tentu saja
gentle man tidak pernah datang terlambat. Aku melihat Zayn yang berdiri di
samping mobil BMW hitam nya dengan Skinny jeans, High top Nike hitam serta
T-shirt ungu simple yang terkesan indah dipakainya. “Same colour?” ucap Zayn
sambil tersenyum, aku pun hanya menunduk malu. Ini adalah pertama kali nya aku
meng-iya kan ajakan laki-laki untuk pergi bersama. Lalu dia pun membukakan
pintu mobil nya untukku. “What a gentleman” pikirku dalam hati.
Kami terdiam sesaat selama di mobil, Zayn yang terlihat
sedang konsen menyetir pun akhirnya memulai pembicaraan. Tak terasa akhirnya
kami tiba di sebuah restoran ala Italia yang terkesan romantis. “Mr Malik,
right?” sahut pelayan restoran itu dengan ramah. “Yeahh!” jawabb Zayn dengan
singkat. Sepertinya Zayn sudah memesan tempat sebelum kami tiba. Zayn dengan
gentle menarik kursi keluar untukku sambil tersenyum, sikap Zayn yang seperti
itu membuat aku melting! Kami pun mengorder makanan, aku tidak tau mau memesan
apa, jadi kami memutuskan untuk memesan seporsi spaghetti large untuk berdua.
“Is it okay? We share?” Tanya Zayn. “Yeah, its fine!”. Setelah beberapa menit
berbincang-bincang, makanan yang kami pesan pun datang. Kami mengambil garpu
kami masing-masing dan mulai memakan. Aku tidak bisa untuk tidak memandang
Zayn, mungkin aku terlihat terbengong beberapa saat. “Are you okay?” Tanya
Zayn. “Uhh, yea, I’m okay” Saking asik nya makan, kami tidak sadar kami memakan
helai spaghetti yang sama, muka kami pun bertemu *Awkward Moment*. Aku
pun menggigit helai spaghetti itu dan tertawa untuk mengalihkan suasana, Zayn
pun ikut tertawa.
Zayn’s POV
“I
SHOULD HAVE TAKEN A CHANCE, I SHOULD HAVE KISSED YOU,PAIGE!” pikirku dalam hati. Paige adalah
sosok wanita yang sangat istemewa, hanya sayang nya saja dia tidak berani
mengutarakan perasaanya, mungkinkah dia takut? “Zayn, you should prove her that
you really love her!! Yeah Zayn!” seruku dalam hati. Setelah kami selesai
makan, aku pun memanggil pelayan restoran itu untuk meminta bill dan segera
membayar nya dan mengantarkan Paige pulang. Paige yang masih terlihat canggung
pun terdiam saja di mobil. Aku pun menggemgam tanganya pada saat lampu merah,
Paige yang terlihat terkejut pun tersenyum kepadaku. “AHH, her smile!!” erangku
dalam hati! Pas lampu hijau menyala, Paige langsung memberi isyarat untuk
melepaskan peganganku, aku pun melepaskanya, situasi di mobil pun menjadi
canggung, aku merasakan detak jantungku yang berdegup kencang. “Okay, I Cant
help it! I need to confess my feelings to her ASAP!!” gumamku dalam hati.
Paige’s
POV
Akhirnya sampai juga di depan rumahku. Zayn pun turun terlebih dahulu untuk membukakan pintu! “Ahh mengapa dia begitu romantic?” gumamku dalam hati. “Night, ZAYN and thanks for the lovely dinner!” sahutku. “Night, Paige, no problem, as long as you enjoy it!” balas Zayn. Aku pun bergegas melangkahkan kaki ku untuk masuk ke dalam rumah, tetapi.. “PAIGE!! WAIT!!” teriak Zayn. “Yeah?” sahutku dengan singkat. “Hey, I don’t think that I can hide my feelings anymore, I have a crush on you, I like you, well, no, I love you! Can I be yours Paige Starlet? Ucap Zayn dengan percaya diri dan menatap mata ku dengan dalam. “Zayn, You don’t need to ask, I’d love to be yours! and I do have a crush on you and I do love you Zayn!” ucapku dengan ekspresi tidak percaya! Zayn pun langsung memelukku dengan erat, pandangan mata kami seperti terkunci dan tidak dapat bergerak dan dia pun menciumku. “Am I dreaming? I though he’d never ask me to be his girlfriend!” ucapku dalam hati. Aku pun menarik ciuman Zayn dan tertawa! “I love you, Australian Girl!” sahutnya dengan nada meledek. “Well, I love you too Bradford Bad boi!” candaku! “Stop it!! I don’t use that nickname anymore!” Setelah memeluk Zayn lagi dan mengucapkan selamat malam dan good bye, aku pun melangkah masuk ke rumah dengan hati yang senang!
THE
END
Sorry
kalau jelek! Inspirasi dadakan gara-gara habis di follow back Zayn :p and I think this is my first proper FanFic and actually, I'm super duper bad at writing stories *HIKS* and I was forcing myself to finish it :p xx -J Styles
No comments:
Post a Comment