Sunday, August 26, 2012

Same Mistakes


Runner Up 1D Fanfic Contest

By @tmrmlnd , 16

Blitz kamera terus menyambar wajahmu yang berparas cantik, matamu berwarna Hijau Keabuan. Rambut coklatmu tergerai panjang. Kamu terus menggerakan badanmu, mencondongkannya kekanan dan kekiri. Matanya tampak kosong selagi Ia berpose didepan kamera.
“(Y/N)!” teriak Jeremy ketika mendapatimu terlihat dengan tatapan kosong. “Yes, Jeremy?” jawabmu, kaget. “We’re partner, right? You should help me with this!” Jeremy terlihat kesal karena selama pemotretan berlangsung, kamu hanya menunjukkan mata kosong. “I’m sorry” jawabmu lemas ketika mendengar kata-kata Jeremy.
Ketika pemotretan berakhir, kamu memutuskan untuk pergi kesebuah Pub yang letaknya tidak jauh dari studio foto tempatmu bekerja. Ketika memasuki Pub itu, kamu memilih duduk disebuah stool didepan bar. “Ready for order, Miss?” Tanya seorang bartender yang muncul dihadapanmu yang masih sibuk melihat-lihat berbagai jenis alkohol yang akan kamu minum. “Vodka and Pina Colada” jawabmu sambil membuka handphone, sudah pukul 9 malam. Malas rasanya untuk kamu kembali kerumah, kamu pun memutuskan untuk tinggal sebentar di Pub itu.
 
***
 
2 gelas Vodka dan Pina Colada sudah kamu habiskan sendiri, kamu terlihat kacau, sepertinya Ia setengah mabuk. Kamu hanya menundukkan kepala sambil memegang gelas berisi Vodka. Tiba-tiba seorang laki-laki duduk di stool kosong yang ada disebelahmu “Give me a huge glass of beer!!!” teriaknya, berusaha mengalahkan suara dentuman musik. Sekilas yang kau lihat adalah laki-laki berambut keriting, garis mukanya mirip sekali dengan kucing. Namun, kamu hanya diam saja. “One more glass please” pintamu ketika gelasnya kosong, laki-laki disebelahmu melihat kamu dengan keheranan, “Hey, you look terrible” buka laki-laki itu. Kamu hanya tersenyum tipis, “am I??” laki-laki itu hanya tersenyum sambil memegangi gelas beernya, “Harold” kata laki-laki itu sambil mengulurkan tangannya “But you can call me Harry” lanjutnya. “(Y/N)” jawabmu membalas uluran tangannya,  “So, what are you doing here?” tanya Harry sedikit berbasa-basi, kamu hanya menunjukkan gelas Vodkanya, menandakan kamu disini hanya untuk minum. “Where do you live?” tanya Harry lagi sambil meminum birnya, “Umm not far from here. Maria St.” katamu sambil tersenyum tipis dan memainkan sebuah limun yang bertengger dipinggiran gelas vodkamu. “Would you mind to accompany me tomorrow morning? We’ll take a walk. And I’ll pick you up” kata Harry lagi yang sepertinya sedang mencari perhatianmu yang hanya sibuk dengan gelas-gelas minumanmu. “Oh, I’m free”. “Can I have your number? I don’t know your house so I can call when I’m ready to pick you up” Kau hanya mengangkat sebelah alismu, karena aneh bagimu seorang stranger mengajakmu pergi jalan-jalan besok pagi dan meminta nomor telepon, akhirnya kamu pun mengetik nomor handphonemu di handphone Harry, dan Harry pun segera membayar birnya lalu pergi meninggalkanmu.
 
***
 
Keesokan paginya, kamu bangun kesiangan. “Oh shoot! I have to meet Harry” gerutumu ketika baru saja terbangun dari tidurmu. Ketika hendak mandi, tiba-tiba HPmu berbunyi, “555-0234, calling”. “Hello?” Kau menjawab teleponnya. “Yes, hello. It’s Harry. Umm I’m standing at Maria St. right now, I’m a little bit confused there’s a lot of houses you know. Where’s exactly your house?” kamu pun membuka jendela dan melihat kearah jalan, dilihatnya seorang laki-laki memakai hoodie sedang celingukan didepan rumahmu. “Idiot, you’re obviously standing in front of my house, hang on there” katamu sambil tertawa dan menutup telpon. Kamu bergegas berlari kebawah dan membuka pintu rumah, “Hey, come in” kamu mempersilahkan Harry masuk ketika mendapatinya tersenyum lebar didepan pintu rumahmu, “Sorry, I’m overslept” katamu sambil mengucek-ngucek matamu, “It’s okay, I’m just woke up too, I haven’t take a bath or brush my teeth yet” jawab Harry lalu tertawa. “You stinky poo, okay c’mon” setelah memakai sepatu dan memakai coatmu, kalian pun pergi.
“Err, it’s pretty cold isn’t it?” buka Harry ketika melewati jalan setapak disebuah taman. Kamu hanya diam sambil tersenyum, Harry merasakan sesuatu didalam dirinya ketika bertemu denganmu semenjak kemarin malam, “Aku rasa Ia gadis yang berbeda” benaknya dalam hati. “So do you have a job or something?” tanya Harry lagi, “Something” jawabmu usil, suara tawamu keluar sangat renyah saat melontarkan kata ‘Something’, “I’m serious!” jawab Harry sambil menyenggol sikumu, “Umm yes, I’m a model” Harry membulatkan matanya seakan tidak percaya, “Really?”, “Yea” jawabnya singkat.
“You can come to the studio if you want to” lanjutmu sambil menatap mata Harry. “I’d love to” jawab Harry sambil membalas tatapanmu. Kehidupan Harry seakan-akan berhenti ketika menatap mata hijaumu, sungguh menyejukkan pikirannya. Warna matanya mirip dengan warna mata Harry, namun menurut Harry matanya tidak ada apa-apanya dengan matamu, Ia belum pernah melihat mata sejernih itu. Dengan rambut coklat mudamu yang panjang menurut Harry kedua hal itu adalah hal terindah yang pernah Ia lihat pada perempuan. “Hello?” kau menjentikkan jarimu didepan Harry yang masih melamun sambil menatapmu, “Yeah? Sorry” jawab Harry sambil mengalihkan pandangannya kedepan. “The studio is across the Pub” lanjutmu, “What Pub?”, “Guatemala Pub”.
 
***
 
Beberapa hari kemudian,
Kamu berjalan menyusuri jalanan yang penuh dengan salju, kamu akan melakukan sebuah pemotretan untuk sebuah majalah Fashion ternama. Namun tiba-tiba kamu teringat kepada pria yang kamu temui di sebuah bar itu, Harry. Kamu pun merogoh tasnya dan mencari telepon genggammu.
 
Hey, busy right there? I’m heading to the studio you can come if you want to
 
(Y/N) x
 
Ketika kamu melanjutkan perjalanan, Handphonemu bergetar. Dengan refleks kamu membukanya, ada pesan dari Harry.
 
Nope, I’ll be there in a minute x
 
Kamu tidak membalasnya. Setibanya di studio, kamu segera keruang ganti untuk dirias. Lalu tiba-tiba handphonemu bergetar lagi, Ia sudah menduga itu pasti Harry.
 
Where are you?
 
Dressing room
 
Setelah balasan itu, seseorang membuka pintu dan melongokkan kepalanya, “Hey, over here” kamu melambai kearahnya ketika melihat wajah Harry didepan pintu. Lagi-lagi Harry terpukau melihat wajahmu yang sedang dirias itu, “You look……… Beautiful” kata Harry dengan ekspresi wajah datar, namun juga terkejut. “Thank you?” kamu hanya tersipu malu. Setelah selesai dirias, kamu masuk kedalam studio untuk melakukan pemotretan. Harry ikut menemanimu, Ia hanya berdiri sambil melipat kedua tangannya didadanya,
“Well, enough for today, (Y/N). You look stunning!” Kata Jeremy yang sangat terpukau dengan hasil foto yang kamu hasilkan, “Well, who’s that guy?” lanjut Jeremy setengah berbisik dan mengarahkan matanya ke Harry yang sedang sibuk memainkan handphonenya, “My friend” jawabmu singkat. Kamu berjalan mendekati Harry, “Thankyou” Harry hanya memasang wajah bingung “For?”, kamu tertawa sambil memainkan rambutmu “For coming here…” Ya, lagi-lagi Harry terpesona melihatmu yang sedang memainkan rambutmu itu.
 
Seiring berjalannya waktu, Harry merasakan cintanya kepadamu semakin besar setiap harinya. Begitu juga kamu, kamu mencintai Harry secara diam-diam. Kau sangat senang jika Harry perhatian kepadamu, Harry selalu menawarkan diri untuk mengantar atau menjemputu setiap harinya. Mengajakmu makan direstoran mewah, dan hari ini, Harry memberimu sebuah kejutan makan malam didalam London Eye. Sampai akhirnya Harry memberanikan diri untuk menyatakan perasaannya kepadamu.
“(Y/N)?” Tanya Harry sambil meghampirimu yang sedang asyik melihat suasana kota London pada malam hari dari salah satu kapsul London Eye. Kamu hanya membalikan badanmu, lalu Harry mengenggam erat kedua tanganmu, “I love you” kamu hanya bisa diam dan menatap mata Harry, “Would you be my girlfriend?” Lanjutnya, “I thought you’ll never ask” Jawabmu sambil menunduk malu. Harry memegang dagumu dan mengangkat wajahmu, Ia menatapmu dan mendekatkan wajahnya, lalu kamu menarik kerah Blazer Harry dan mencium bibirnya. “I love you” bisikmu.
 
***
 
8 bulan kemudian,
 
“(Y/N), I’m sorry! (Y/N)!!!” Teriak Harry ketika kalin sedang bertengkar, kamu berjalan kearah pintu hendak meninggalkan Harry. Kalian sudah menjalin hubungan selama 8 bulan. Kalian melalui lika-liku dan manis pahitnya hidup bersama, namun hubungan kalian tidak berjalan mulus, kalian sering bertengkar, putus dan akhirnya kembali lagi esok harinya. Sudah ratusan kali kalian seperti itu. “How dare you lying to me Harry! I hate you!!!” jawabmu setengah teriak. Kemarin malam, Harry tidak pulang dengan alasan Ia akan mengerjakan sebuah proyek dengan Bandnya. Namun ketika kamu hendak membeli makanan, kamu melihat Harry bersama teman-temannya disebuah Bar, dan Ia bukan sedang bersama teman-teman Bandnya, melainkan bermabuk-mabukkan bersama teman lamanya. “(Y/N), I’m sick with all of this! I’m done with you!” lalu Harry meninggalkanmu sambil membanting pintu rumahnya. Kamu pun tertunduk lesu dan menangis dilantai semalaman, kamu sangat menyayangi Harry. Karena itulah kamu marah. Kamu pun berniat meminta maaf pada Harry karena perkataanmu tadi, ketika hendak menelpon, Harry pun mengirim pesan beberapa menit yang lalu.
 
(Y/N), I know youre still mad at me. But please, can you stop yelled and scream when you find out I’m lying? Remember when I know that you’re lying too last month? Ha! You said that you’re asleep, but when I find out you’re going to the cinema with your friends, am I mad? NO.”
Kamu menyadari betapa jahat perlakuanmu kepada Harry. Dan kamu membalas text message dari Harry,
I’m sorry Harry, I’m sorry.”
Harry tidak membalas.
 
***
Kamu tidak tidur semalaman, kamu sungguh menyesali perbuatanmu terhadap Harry. Harry adalah laki-laki yang sensitif, Ia mudah sekali marah, dan sebenarnya kamu takut kepadanya, karena Harry suka sekali berteriak dan kehilangan kendali ketika Ia sedang marah. Keesokan paginya, kamu dengan kantung mata yang menghitam pergi keluar untuk jalan-jalan, ketika kamu membuka pintu rumahmu, Harry sudah berdiri didepan pintu rumahmu dan memelukmu secara tiba-tiba. “(Y/N), honey I’m sorry….” Katanya, Harry memelukmu sangat kencang sekali, “No, Harry. I’m sorry…..” lalu Harry melepaskan pelukannya. “I love you, (Y/N). I’m sorry..” Kata Harry sambil kembali memeluk dan menciummu.

No comments:

Post a Comment