by @ramjieyz , 13
Contestant of 1D Fanfic Contest
“Hey, this is (your name) speaking…”
*****
“T-thanks for saving me,” kata Harry sedikit gugup sambil memandangi gadis yang baru saja menyelamatkannya.
“Yeah, no problem,” balas cewek itu sambil mengambil tongkat besi kesayangannya. Dua pencuri yang mengeroyoki Harry terbaring tak berdaya di tanah karena ulah tongkat tersebut.
“Bagaimana kau melakukannya?” tanya Harry sambil mendecak kagum. “Oh oh, wait. Siapa namamu?”
“Aku sudah biasa melakukannya. Kurasa itu memang pekerjaanku,” jawabnya. “(Yn),”
“Harry, Harry Styles,” balas Harry sambil mengulurkan tangannya. (Yn) hanya tersenyum tipis ke arah Harry.
“Keep your hand, dude,” kata (yn) sambil membalikkan badannya.
“Apa?” tanya Harry sambil memandangi tangannya bingung.
“I’m not who do you think I am,” jawabnya sambil memulai mengambil langkah pertamanya dan meninggalkan Harry. “Now goodbye.”
“Can we meet again?” tanya Harry setengah berteriak. (Yn) berhenti dan menengok ke belakang. Lalu kembali memperlihatkan senyumnya. Kemudian dia kembali berjalan dan meninggalkan Harry.
*****
“I’m still that girl, that murderer who was trying to safe her twin sister,”
*****
“Who’s that guy (yn)?” tanya seseorang tepat di belakang (yn).
“Another rich guy who doesn’t know how to beat those robbers,” jawab (yn) tanpa melihat ke belakang.
“He’s cute,” bisiknya. “Do you want Catharine back?”
“What do you want, Charlotte?” tanya (yn) to the point.
“Give me that guy, I’ll give you your dumb sister,”
“She’s not dumb,”
“Give me that guy (yn).”
“What do you wanna do to him? Eat him?”
“Just get that guy,”
“We’ll see.”
*****
“I was doing wrong. I love him, and I love Cat. How can I choose between them?”
*****
Aku bukan orang yang beruntung. Bukan, bukan karena aku kehilangan kasih sayang kedua orang tuaku, kehilangan saudara kembarku yang hanya satu-satunya aku miliki, tinggal di sebuah rumah kecil dan kumuh, dan dikenal sebagai pembunuh para pembunuh. Aku bukan pembunuh bayaran yang membunuh orang-orang tak bersalah. Aku hanya melakukannya pada mereka yang berhak mendapatkannya.
Aku ingin menyelamatkan Cat – saudara kembarku yang diculik. Aku jelas tahu siapa penculiknya. Tetapi dia terus mendesakku untuk menukar Cat dengan sesuatu yang lain. Jelas aku tak keberatan. Tapi ketika aku menemukannya, bukannya aku berhasil mendapatkannya tapi….
Dia adalah seseorang yang mengajarkan cinta padaku, mencintaiku setelah Cat, dan aku merasakan hal yang sama padanya.
Harry Styles.
Entah kenapa aku memberikan jawaban ‘Ya’ ketika dia memintaku menjadi kekasihnya. Salah, bukan ini yang harusnya terjadi. Harusnya aku mendekatinya, membawanya ke Charlotte, lalu mendapatkan Catharine kembali. Tapi yang terjadi, aku mendekatinya, lalu jatuh begitu dalamnya ketika mengetahui siapa dia sebenarnya.
“It doesn’t matter who you really are or what you really do, for me you’re just a though girl-without-parents who’s trying to safe her twin sister,” Harry yang mengatakannya.
Dia tahu soal Cat – aku yang memberitahunya. Entahlah, kurasa ada suara yang membisikkan bahwa dia adalah lelaki yang baik. Sangat sangat baik. Bahkan orang tertutup seperti aku bisa menceritakan salah satu masalahnya padanya.
Kita bertemu dua bulan yang lalu dan ditakdirkan sebagai sepasang kekasih. Kadang aku merasa salah. Aku hanyalah gadis liar di jalanan dan dia… he’s a rich guy in a band called One Direction. I just don’t deserve a guy like him.
*****
“Till one year passed by, my parents figured out where Cat is and freed her without Charlotte knows. They did hate me, and one thing, they knew who Harry is – my precious boyfriend.”
*****
“Don’t you ever marry her. She’s evil. She’s a bandit. She’s wild. SHE’S A MURDERER!” ancam Mom pada Harry. Saat itu aku berada di sebelah Harry dan Mom sama sekali tak memerdulikannya.
“I know she’s not, Ma’am. I love her,” kata Harry sambil memandang Mom datar.
“Kau gak tahu siapa sebenarnya dia! Dia itu begitu pintar menyembunyikan identitasnya!” bentak Mom.
“She is (yn), 17 years old, and I love her,” balas Harry.
“I’m her mom, I know more about her!”
“Ma’am, listen. Mungkin saya gak tahu siapa dia yang sebenarnya. Tapi bukan artinya Anda sebagai ibunya tahu segalanya. Yang mengetahui segalanya adalah diri masing-masing, jadi tolong Anda tak usah mengatur-atur saya,” kata Harry dengan lancang.
Mom speechless dan memandang Harry dengan begitu marah. Emosinya dikumpulkan di kepalan tangannya dan mukanya sudah merah padam.
“Okay, if you really love her, than marry Cat. Dia sangat mirip dengan (yn). Mereka adalah kembar identik, dan Cat jauh lebih baik daripada (yn),”
“Cat could be way better than (yn), but I love (yn), not Cat. She’s the best,” jawab Harry sambil menatap Mom tajam. “I’ll never ask for the better one,”
“SHUT UP! You’ll engage Cat tomorrow, it doesn’t matter how much you love that murderer. It’s a punishment for her,”
“Ma’am, you couldn’t….” kata-kata Harry terputus saat aku menyenggol tangannya.
“Say yes, Harry,” gumamku pelan.
“She’s not a murderer! And I don’t wanna engage her twin sister!”
“Say yes, I said,” selaku.
“(yn)..”
“I SAID, SAY YES, HARRY!” bentakku sambil menatap mata hijaunya marah.
“Yes, I will, Ma’am,” jawab Harry pasrah sambil mengarahkan pandangannya ke bawah.
“Perfect,” kata Mom licik. Aku langsung pergi dari halaman rumah Harry tanpa melihat ke arah Mom sekalipun.
*****
“I don’t even understand. He kept talking that I’m not a murderer when I really was. I wasn’t a good girlfriend to him. And as a couple, we haven’t kissed yet. It wasn’t fair at all.”
*****
“(Yn)…” panggil Harry sambil menghampiri (yn) yang sedang duduk di halte malam itu. “Kamu belum pulang?”
“Jelas aku gak bisa,” jawab (yn) tanpa memandang Harry. “It has destroyed,”
Harry menghela nafas pendek. “Di sini dingin, wanna come to my house?” tawar Harry sambil mengulurkan tangannya.
“Leave me alone, Harry,” jawab (yn) sambil mengabaikan tangan Harry.
“I know you want, (yn)” Harry menarik tangan (yn) sampai dia bangkit dan langsung merengkuhnya erat.
“Shush,” kata (yn) sambil melepaskan dirinya dari rengkuhan Harry. “Just go,”
(yn) mengambil langkah pertama dan meninggalkan Harry tanpa menengoknya sedikitpun. “Lupain aku, kamu gak akan pernah tau siapa aku,” bisik (yn) pada dirinya.
Tanpa aba-aba lagi, Harry mengejar (yn) dan memeluknya dari belakang. “We’re not a couple anymore, but I still love you. You know it,” bisik Harry tepat di telinga (yn).
“I don’t. It’s over, Harry. Artinya semuanya selesai,” bantah (yn) tanpa sedikit pun gerakan melepaskan tangan Harry.
“Mungkin itu kamu. Tapi bukan buat aku. Cukup ke rumahku sekali, dan aku gak bakal ganggu kamu lagi,”
*****
“I said okay when he asked me to go to his house. Yeah, I had a plan and I didn’t want him to bother me. But… Harry’s house did remind me about my old house. When there’s Mom and Dad… and also Cat in it. I wanted to leave, but I couldn’t. I can’t let Harry go,”
*****
“I’m not supposed to be here,” kataku sambil memandang sekeliling. Harry tinggal sendiri di sini. Rumahnya jelas terlalu besar untuk dirinya. Rumahku yang sekarang sudah hancur, dulu sempat menampung aku dan Cat. Padahal ukurannya mungkin 1/5 rumah Harry. Aku tak mengerti pikiran orang-orang kaya.
“Aku cuma mau menghabiskan hari ini sama kamu,” kata Harry sambil menarik tanganku ke ayunan besar di halaman belakang rumahnya.
“Aku cuma mau nanya, bagaimana ‘One Direction’ setelah kau menikahi Cat nanti?”
“(yn)” Harry menatapku lurus-lurus. “I just want to think about now. This night. Our night. Not the future, even a second after this day ends,”
Harry kembali menarikku untuk duduk di sampingnya. Ayunan itu cukup untuk kami. Angin malam bertiup lembut, menemani malam terakhirku bersamanya.
“Can we fall, one more time… Stop the tape, and rewind,” Harry melantunkan salah satu lagunya.
“We couldn’t,” jawabku sekonyong-konyong.
“Kamu kenapa gak ikut nyanyi?” tanya Harry.
“Aku bukan penyanyi. I’m not one of your ex who always do what you did,”
Harry menghela nafas panjang. Lalu dia menaruh kepalaku di bahunya. “Stay there,” bisiknya.
“23.50,” kataku sambil melirik arloji Harry. Tangan kanannya melingkar di bahuku dan aku bisa melihat jelas arloji yang terpasang di pergelangan tangan kanannya.
“(Yn),” panggil Harry sambil menatapku. Aku bisa merasakannya meskipun pandanganku tetap lurus ke depan. “Apa yang akan kamu lakuin kalau ini lima menit terakhir bersama orang yang kamu sayang?”
“Aku gak punya orang yang harus disayangi lagi,”
“Kalau ada, apa?”
“Kamu sendiri?”
“If it’s my friend, I’ll spend my time with them. If it’s my mom or my sister, I’ll never disappoint that five minutes. If it’s you, I’ll kiss you,” jawab Harry lengkap.
“Whoever it is, I’ll tell them the truth,” balasku singkat. “Yang berarti malam ini, kamu akan tau aku itu siapa,” lanjutku dalam hati.
Cukup lama keheningan menyelimutiku dan Harry setelah jawabanku.
“Kamu sadar gak besok itu apa?” tanya Harry tiba-tiba.
“Your engagement with Cat,”
“Our second anniversary,”
Untuk yang pertama kalinya malam ini, aku membalas tatapan Harry. Sambil mengingat dua tahun lalu ketika aku menerimanya. Mata hijaunya sangat berbeda, dulu berbinar-binar, sekarang tak ada sinar memancar dari matanya.
“I love you,”
“Tomorrow is your engagement with my twin sister and you said you love me, tonight,”
“Weird, but true,”
Aku melepaskan rengkuhannya dengan cepat dan berdiri. “Aku benar-benar harus pergi,”
“Will you come tomorrow?” tanya Harry sambil memandangku dalam.
“Aku gak tau,”
“Will you?”
“We’ll see,”
Aku berjalan keluar dari rumah Harry. Tanpa kusadari, Harry sudah mengejarku. “(yn)…” kata Harry sambil menahan pundakku. Aku menengok ke belakang. Harry dengan spontan menciumku. Our first kiss.
Aku jarak wajahku dan Harry hanya beberapa centimeter. Aku bisa melihat air mata di pelupuk matanya.
Aku melepaskan diriku dari pelukan Harry tapi Harry masih menahanku. “(yn), I…”
“My mom was right,” kataku.
“Apa?” Harry memandangku aneh.
“I really am a murderer. Stop denying it. I am a murderer. I kill people. I’m evil. You don’t deserve me, Harry,” jelasku. Aku mencoba menahan air mataku. Aku bukan perempuan lemah seperti yang lainnya.
Harry masih mencoba mencerna kata-kataku dan aku melepaskan diri darinya. Kemudian aku berlari keluar.
“(yn)!” Harry berlari mengejarku lagi. Dia berhenti di depan rumahnya. Aku hanya beberapa centi dari pagar rumahnya. “It’s 00.00,”
Aku berbalik dan berlari memeluk Harry sekonyong-konyong. Biasanya aku langsung meninggalkannya. Aku seperti kehilangan akal.
“Happy failed anniversary, Harry,”
“Happy failed anniversary, (yn),”
*****
“I was thinking, if I sacrifice Cat, Harry and I will live happily. And so if I sacrifice Harry, it’ll happens otherwise. What if I want Cat and Harry live? Who should I sacrifice? Myself right? That’s my plan,”
*****
“Charlotte,” panggil (yn) sambil memasuki ruangan itu.
Gadis itu menatap (yn) marah. “You got me nothing! Now, I lost that stupid girl and got nothing!”
“Okay. You can kill me now,” kata (yn) sambil mengangkat tangannya di depan gadis itu – Charlotte.
“Apa?”
“Cat escaped, I couldn’t give Harry to you, and so I guess I’m the one who should be killed,”
Charlotte memandang (yn) bingung.
“You don’t get what you want cause of me, so… maybe I’m the one who you want now,” jelas (yn). “Kill me now. Itu bisa menjadi bayaran atas kehilangan Cat dan Harry,”
Charlotte tersenyum licik seperti biasanya. “Kau benar-benar serius akan ini?”
“Aku gak punya tujuan lagi untuk hidup. Everybody has left,”
“KILL HER, NOW!”
*****
“I just leave this recorder here. I’ll lose my life several minutes from now. So my name is (yn), I’m 17, my parents hate me, I lost my boyfriend, and I’m still that murderer who’s trying to safe her twin sister. And I succeed. One last thing, Harry, Cat, I do this cause I love you guys. Charlotte promises will never ever bother you two. Don’t disappoint me; hope your relationship will last forever. Happy failed anniversary to Harry, and start your new life with Harry to Cat. Good bye,”
*****
No comments:
Post a Comment